Merinding, Kisah Misteri Mistis Yang Berlangsung di Tempat Kerja
Di tempat kerja kadang ada narasi yang dikabarkan dari mulut ke mulut masalah beberapa hal sebagai misteri serta menyeramkan. Entahlah itu satu penampakan di dekat kamar mandi, atau mendadak monitor monitor yang menyala sendiri. Tidak sama tempat kerja, tidak sama juga ceritanya.
Ada yang memandang ini cuma pemanis satu tempat saja, tapi cukup banyak juga yang yakin jika narasi ini betul-betul riil.
"Ah, jika saya sich tidak yakin narasi masalah hantu-hantuan. Mana berada di zaman kekinian ini?" sebut seorang karyawan bank swasta, AR, yang kami bertanya gagasannya sekitar cerita nenek tua di tempat kantor tempat beberapa admin kerja.
Tapi, siapa kira jika rekan-rekan lain bercerita hal yang tidak sama. Serta ini ialah kumpulan-kumpulan narasi mengenai cerita misteri yang berlangsung dalam tempat kerja. Diawali pada narasi nenek tua di kantor bank swasta.
Nenek tua wajahnya murung
Tidak ada yang yakin jika saya katakan jika ada nenek tua wajahnya murung yang seringkali kulihat. Rambutnya benar-benar panjang serta berwarna putih keabu-abuan. Tidak pernah buka suara, tapi cuma menangis. Kadang-kadang dia terdiam tanpa ada ekspresi, atau mendadak memperlihatkan mimik geram tanpa ada alasan.Dia sendiri hanya menyapaku sepanjang beberapa menit saja, tidak pernah lama. Serta tapi makin lama kuamati, dia makin seringkali ada.
Saya awalannya mengacuhkannya, tapi saya bertanya-tanya, mengapa ya dia seringkali memperlihatkan diri padaku. Lalu saya berpikir, kemungkinan ada yang ingin diceritakannya padaku.
Pada akhirnya, satu hari kuberanikan diri untuk ambil lembur untuk dapat terlibat perbincangan berdua dengannya. Serta benar, sesudah dia ada, saya beranikan diriku menanyakan kepadanya, mengapa dia seringkali menegur serta mengapa dia seringkali menangis.
Tanpa ada menerangkan melalui beberapa kata, saya langsung tahu apa yang terjadi kepadanya beberapa puluh tahun yang kemarin. Seperti satu deskripsi yang pasti ditunjukkannya padaku jika dia pernah disiksa dalam tempat ini. Pada akhirnya, saya pamit padanya, serta esok harinya saya bercerita insiden itu pada atasan serta rekan-rekan kerjaku. Tentunya mereka tidak yakin, tapi untungnya pada akhirnya atasanku pilih untuk mengadakan syukuran serta mendoakan arwah ingin tahu nenek tua itu supaya jiwanya tenang.
Hantu nakal di ruangan kantorku
Saya barusan geser satu minggu waktu lalu, serta saya merasakan ada yang aneh dengan kantor baruku ini. Tapi, saya tidak dapat menjelaskan hal apa yang aneh itu.Satu hari saya mengambil dengar dari pembicaraan rekanan sekerjaku yang akui jika barangnya ada yang hilang . Dia sendiri pastikan jika barang itu tidak kemungkinan diambil rekanan kerja yang lain, tapi tentu diusili oleh hantu kecil penghuni kantor. Akupun menanyakan pada mereka, serta mereka bercerita cerita yang sempat membuatku begidik. Ah, apa iya sich ada hantu kecil usil yang seringkali mengganggu penghuni kantor?
***
Telah 3 bulan ini saya susah tidur. Tidur tetap tidak pernah pulas karena pekerjaan yang perlu kuselesaikan dengan lembur tiap hari. Serta ini telah genap hari ke-3 saya cuma tidur 1-2 jam saja dalam satu hari. Waktu saya tengah berkonsentrasi meredam kantuk serta kerjakan laporanku, mendadak ada rasa dingin sentuh kakiku. Langsung dengan sigap kuangkat saja kakiku serta menebak apa barusan itu.
Tidak lama, selanjutnya saya dikejutkan selintas muka anak kecil yang cukup menyeramkan menurutku. Saya berteriak serta rekan-rekan kerja langsung melihat semua ke arahku. Beberapa selanjutnya mendatangiku sekalian membawakan air minum untukku.
"Telah, pulang sana. Kamu kurang tidur. Jika tubuhmu begitu capek, kelak mudah terganggu," sebut salah satunya rekanan kerjaku.
Sinyal Jeritan tolong
Pulang jam 6 sore telah jadi hal biasa bagiku. Tapi sore itu cukup tidak sama sebab langit benar-benar mendung serta semenjak pagi hujan gerimis turun tiada henti. Saya putuskan pinjam payung dari OB kantor serta pulang naik taksi saja. Motorku menyengaja kutinggalkan sebab dalam keadaan semacam ini jalanan tentu benar-benar licin. Saya malas tempuh risiko jatuh atau beberapa hal jelek yang lain.Pas saat saya menanti taksi hadir di muka kantorku, saya lihat seorang gadis di seberang jalan dengan kenakan payung merah. Ada yang aneh dari gadis itu hingga saya tidak henti memandangnya. Apa ya yang aneh?
Saya menatapnya makin lama... lama... serta lama... sampai taksiku hadir menjemput. Akupun bergegas masuk ke taksi dan melihat.
Ah, iya. Gadis itu tidak kelihatan menapak tanah. Kakinya kelihatan samar, serta mukanya begitu pucat untuk ukuran manusia biasa. Akupun tutupi wajahku dengan ke-2 tangan serta secepatnya minta pak sopir untuk pergi dari sana.
Satu minggu selanjutnya, saya membaca berita mengagetkan di koran. Sudah diketemukan seorang gadis di gedung seberang yang mati lemas sebab dibunuh oleh rekanan kerjanya sendiri. Serta, bermakna kemungkinan peristiwanya pas waktu saya lihat hantunya yang minta pertolongan....
Hantu pengganggu di pabrik tua
Entahlah harus akui apes atau mujur. Saya dipindahkan dalam suatu tempat pabrik tua di tepian kota. Walau sebenarnya awalnya saya kerja di pabrik kekinian yang nyaman serta penuh sarana eksklusif.Tetapi, di satu bagian, jabatanku memang dinaikkan. Dapat disebut saya ialah kepala di pabrik itu yang diserahi tanggung jawab mengamati pekerjaan beberapa pekerja disana. Hari pertama sampai hari ke-2 berjalan dengan benar-benar sangat baik. Datang giliran hari ke-3, ada masalah yang membuat saya harus kerja sampai tengah malam. Saya harus pastikan jika pekerja bawahanku tidak membuat kekeliruan .
Pada akhirnya saya turun sendiri ke tempat mesin-mesin menghasilkan barang. Disana saya mengamati tiap jalannya produksi. Sebab kecapekan saya selanjutnya tertidur dalam suatu pojok nyaman yang kutemukan. Kurasa saya tidur lumayan lama. Tetapi, mendadak waktu terjaga saya merasakan ketakutan 1/2 mati. Saya mengerti tempat tidurku bukan dalam tempat yang kupilih barusan. Tiba-tiba saya 'dipindahkan' ke lantai tiga di dekat gudang yang tempatnya sepi serta benar-benar gelap.
Saya langsung lari tunggang langgang dibarengi keheranan oleh beberapa anak buahku.
Robby lainnya
Sepanjang hari ini saya tidak lihat tampang Robby yang membuatku berpikir "ah ia tentu sakit ." Lalu saya meninggalkan saja satu pesan di mejanya.Esok harinya pesan itu dibalas dengan selembar kertas di monitorku. Keliatannya si dari Robby. Tapi mengapa dia iseng membalas pesan itu ya? Jika toh dia telah masuk, dia kan langsung bisa ke mejaku. Sebab berpikir dia sedang mengisengiku, pada akhirnya saya balas pesan itu serta kutempelkan di dekat mejanya. Demikian kegiatan itu berjalan sepanjang satu minggu.
Pas hari ke delapan, Robby tampil di depanku dengan bawa narasi jika dia harus cuti dadakan sepanjang satu minggu sebab ayahnya sakit serta harus dirawat di rumah sakit. Akupun langsung tiba-tiba kuatir serta menanyakan memperjelas kepadanya kalau-kalau dia bercanda. Kenyataannya dia memang tidak bercanda, seorang rekan dari divisi keuangan membawakan satu dokumen untuk menolong Robby dalam soal ongkos opname.
"Saya berani sumpah jika saya berbalas pesan denganmu, Rob," kutunjukkan selembar pesan yang selanjutnya nyatanya cuma ada tulisanku saja sendiri di kertas itu.
Posting Komentar
Posting Komentar