Mengejutkan, Kata Mbah Mijan Masalah Cerita Mistis KKN di Desa Penari

Cerita ‘KKN Desa Penari’ menghebohkan sosial media twitter. Satu narasi horor yang diupload account @SimpleM81378523 itu berisi penjelasan cerita mistis sekumpulan mahasiswa yang menjalnkan KKN (Kuliah Kerja Riil) di sebauh desa di Jawa Timur yang namanya dirahasiakan.

Disebut jika 2 mahasiswa dari universitas yang dirahasiakan namanya itu wafat sebab menyalahi ketentuan di desa tempat mereka KKN.

Keduanya dikisahkan lakukan praktik pengetahuan pelet dengan menyertakan figur mistis yang berada di desa itu.
Cerita itu juga banyak mengundang perhatian publik, serta diulas banyak youtuber, diantaranya Raditya Dika.

Tetapi cukup banyak juga yang menyangsikan keaslian narasi mistis itu. Beberapa dari mereka memandang jika narasi itu asli serta betul-betul berlangsung.

Tetapi beberapa lain menyangsikannya serta berasumsi jika narasi itu telah “dibumbui”.

Cerita Supriyadi, Bopong Jenazah Keponakannya Selesai Tidak diterima Gunakan Ambulans Puskesmas Cikokol
Pembicaraan itu mengambil perhartian Mbah Mijan. Melalui posting Instagram, paranormal populer ini turut mengutarakan kebenaran dari narasi viral itu.

Dia menyebutkan narasi viral itu asli. Mbah Mijan memandang jika kebimbangan dari netter ada sebab kurang memahami dalam bahasa yang dipakai sang penulis.

KKN DI DESA PENARI. Widya dengar alunan gamelan serta Nur tanpa ada menyengaja lihat Penari tidak kasat mata itu. Ayu serta Bima terkena sumpah sesudah ‘bersurtitedjo’ di tempat wingit yang sakral,” catat Mbah Mijan di Instagram pada Kamis (29/8). “Pertanyaan Netijen, ini real or fiksi Mbah? REAL!!!”

“Mungkin yang membuat kalian sangsi bukan masalah kisahnya tetapi style bahasa Sang Penulis dalam ceritanya,” lanjut paranormal kelahiran Kebumen, Jawa Tengah itu. “Masing-masing orang mempunyai potensi tidak sama waktu menggambarkan suatu hal.” tulisnya.

Beberapa komentar juga diberi oleh netter untuk menyikapi posting Mbah Mijan ini. “Ud baca 2 versus (Nur serta Widya)..di balik real atau fiksi buatku bagus ceritanya tetapi bahasa penulisannya buatku msh kurang bs bawa pembaca seakan2 berada di dlm kondisi tsb…(emoji) *maaf klo ad yg tersinggung, tetapi serius bagus kok…gw sampai 2 jam baca narasi tersebut,” catat salah satunya netter.

Baca Juga