Cerita Misteri Mistis, Hantu di Pabrik Gula, Berani Baca?
Tersebutlah salah satunya kota di Jawa Tengah yaitu Brebes. Kota yang terdapat di semenanjung pantai utara jawa ini simpan banyak tatanan keindahan alam serta hayatinya selain misteri akan dunia-dunia di luar tapal batas logika manusia. Tidak bisa disangkal jika dunia akan makhluk astral memang benar ada, seperti cerita riil yang berlangsung dalam suatu pabrik gula di seputar daerah kota Brebes. Insiden ini dirasakan oleh beberapa masyarakat seputar yang tentu saja mengundang rasa ingin tahu sekaligus juga membuat bulu kuduk berdiri mendengarnya.
Cerita ini berawal di akhir tahun 2010, ada keluarga pindahan baru dari Surabaya yang merencanakan tinggal di daerah seputar pabrik. Mereka sudah beli rumah yang letanya persis dibelakang dari pabrik gula itu. Keluarga itu memiliki beberapa anak yang namanya Andi serta Dodi. Mereka sepasang anak kembar yang baru masuk SMP.
Berlalu 2 hari dari hari kepindahnya keluarga itu, Andi serta Dodi dengan maksud kenal lingkungan barunya dengan sebatas melihat-lihat pabrik tua yang belum pernah mereka temui awalnya di Surabaya. Langkah kaki-kaki mereka demikian riang masuk pabrik tua yang kedaluwarsa itu.
"Dik, Pabrik ini buruk sekali yah!" gumam Andi pada adiknya Dodi.
” Hmmm,,,iya ka. Pabrik ini kelihatan sanagat tua serta tidak tertangani,,tentu seringkali dipakai jadi tempat mesum nih jika malam.“ Sahut Andi keras. Mereka berdua masuk lebih dalam ke pabrik gula itu samapai di satu tempat dimana ada mesin-mesin pengangkut pabrik.
Mendadak,.,.,Gubraaak..saat itu juga mereka kaget mendengarnya. Suara apakah itu ka?bertanya Dodi. “Tidak tahu Dod,mu,.,mung,.,kin suara angin saja!” Jawab Andi. Sesudah sesaat, mereka kembali meneruskan perjalanannya. Sampai pada ruang karyawan pabrik yang disana ada cermin memiliki ukuran cukup besar.
Andi tanpa ada aba-aba langsung lari mengarah cermin untuk membenahi rambutnya. “Kamu harusnya mengikuti style rambut tebaru kakak Dod!”Seloroh Andi.
Sedang asyik-asyiknya membenahi rambut Andi tidak menyengaja arahkan pandangannya ke sang adik. Begitu terkejutnya dia,.,..(mengatakan dalam hati) "Si,,siapa itu yang ada dibelakang Dodi??" Gumam Andi.
Dia lihat makhluk tinggi besar, hitam, berbulu persis sedang berdiri dibelakang Dodi. Andi langsung melihat ke belakang. Tetapi tidak ada siapapun juga dibelakang adiknya. Badan Andi mulai gemetar tahu ada yang aneh dengan pabrik ini.
"Dod,.,mari cepat kita bergi dari sini!" Perintah Andi.
"Memang mengapa ka?" Bertanya Dodi.
"Ayoo,.,cepat!!" Sekalian menarik tangan Dodi.
***
Saat malam harinya, Andi masih memikirkan insiden pada saat di pabrik gula. Pikirannya tidak dapat terlepas dari makhluk tinggi besar yang berdiri di belakang adiknya, Dodi. Tetapi, sebab rasa kantuk yang makin menimpa, dia pada akhirnya juga tertidur lelap. Waktu masuk jam 2 malam, Andi terjaga dari tempat tidurnya.
”Hmmmm,.,.ingin kencing akuu".Gumam Andi.
Langsung Andi lari ke arah kamar mandi yang terletak terpisah dari tempat tinggalnya. Saat di muka kamar mandi dia terperangah dengar suara byur,.,byuur,., seperti ada yang mandi.
"Loh,.,si siapa yang mandi malam-malam ini?" Gumam Andi.
Tanpa ada berpikir negatif sebab memang sangat ingin buang air dia lantas mengetuk pintu kamar mandi. Tok,.,tok,.,tok,., "Ayoo cepaat,,,!! Ingin buang air nih, kebeleeeet,,,"dalam waktu cepat suara yang terdengar seperti orang mandi musnah. Tidak ada suara air setetes juga, cuma ada suara derikan jangkrik menemani heningnya malam.
Bulu kuduk Andi mulai berdiri, jantungnya mulai berdegub kencang. Perlahan-lahan diarahan tangannya ke gagang pintu membulatkan tekad membukanya. Skreeeeeek,.,.,.pintu sudah dibukanya tetapi tidak ada siapa juga.
Demikian kagetnya dia. "A,.,aa,,apaa? Tidak ada siapapun juga!! Jadi suara apa baru saja?" Pikirannya mulai cemas, tetapi dia coba masih tenang serta bersegera buang air sebab tidak tahan.
"Ahh,.,kemungkinan cuma ilusi sebab meredam kencing saja jadi mengigau!" Fikir Andi sambil menentramkan diri.
Andi menyiram air ke closet. "Hmmm,.,.leganyaaa, Waktunya kembali pada kamar serta tiduuur!" Gumam Andi sekalian kenakan celananya kembali. Tangannya coba buka gagang pintu tuk buka. Kreek,.,kreeekrkk,,krreekkrk. "Loh kok gak dapat dibuka?" Fikir Andi mulai cemas. Dia coba buka namun tida dapat dibuka. Dia juga coba menggedor pintu itu yang notabene dibuat dari kayu yang ringkih, namun tidak dapat dibuka. Hatinya mulai gundah, cemas, takut, bercambur aduk semua.
"Hiiiihiihihihi,.,."satu suara ada ditengah-tengah malam itu.
Saat itu juga dia berhenti menggedor saat dengar suara itu. "A,.,apa ituu?suara apakah itu?" Kata Andi dengan benar-benar ketakutan.
Untuk yang ke-2 kalinya dia dengar suara itu lebih jelas. "Hiiihiiihihiihii,.,. Hiiihihihihiiiihiii,., Anaak-anaakk,., Hiiihiiihii," Andi menolehkan pandangannya ke arah atas (kamar mandinya memang tidak ada atapnya)
Apa yang berlangsung??
Wanita berpakaian putih terbang melayang-layang. Rambutnya panjang amburadul, mukanya merah dengan darah bercucuran. Wanita itu terbang mendekat mengarah kamar mandi. Andi demikian ketakutan, keringat dingin mulai bercucuran keluar, air matanya juga mengalir deras tetapi anehnya dia tidak bisa berucap sepatah katapun. Bibirnya seakan terunci. Wanita itu duduk di atas tembok kamar mandi.
"Hiihiiihiiiii,. Hiihiiiihiii,., Hiiihiiiihiihiii.,.,.." Darah fresh mengalir dari muka wanita itu. Bercucuran ke muka serta badan Andi.
Saat itu juga Andi beteriak katakutan. "Tolooooong,.,.toloooonggg!"
"Hiiihhiiiihhiiiihhhiiii,.., Sedang apa anak muda?" Canda wanita itu. "Hiiiihhiiihhhiiii.,.,."
Badan serta muka Andi merah semua terserang cucuran darah yang terus mengalir. Dia semakin kaget ketakutan demikian dalam septitank keluar saluran air merah darah. Terus serta terus mengalir sampai membasahi kakinya.
Mendadak,..,.,.,.
Tok,tok,tok,., suara pintu diketuk.
“Kaaaa,.,gantian dong!!" saya ingin pipis nih.”
Tenyata Dodi yang mengetuk pintunya. Sekelebat Andi juga langsung bangun mengerti jika itu Dodi. "Doooood,.,.membuka doood... Tolong kakaaaak,.. Membuka pintunya doooood cepeeet!!" Pinta Andi sambil meredam rasa takutnya.
“Kaaaaaa,.,.,bukaaaa! Saya ingin pipiiiis.” Kata Dodi.
Andi terheran.. Suara teriakannya tidak ada oleh adiknya.
"Hiiiihiiihhiiiii,.,..," Wanita turun serta masuk ke kamar mandi. Mendekat ke Arah Andi. Dengan mata melotot, mendadak,.,. Crooot,.,crooooot,.,.,darah menyemprot dari matanya yang selanjutnya dia mencungkil matanya.
"Hiiihhiiiihhiiii,.," Satu matanya dicongkel serta coba diserahkan kepada Andi.
Rasa takut Andi mencapai puncak. "AAaaaaarrrrrrrrrggggggghhhhhhhhhhh,.,.,!! Saat itu juga badan Andi langsung terjatuh tidak sadarkan diri.
Dodi yang menanti di luar sekalian meredam kencing tidak tahu kondisi di balik pintu kamar mandi itu. Pekikan dari kakanya juga tidak ada olehnya. Selanjutnya dia pergi ke sudut serta kencing disana. Sesudahnya dia pergi ke kamar mandi sekalian sedikit bergumam. "Sedang apa sich kakak? Karena sangat asyiknya saya ketok-ketok pintunya tidak dibuka , fundamen si kakak ini." Dodi tidak tahu apa yang sebetulnya berlangsung.
Esok harinya, Andi diketemukan tergeletak tidak sadarkan diri oleh Dodi langsung membawanya ke kamar tidur. Sesudah sadar, Andi langsung bercerita pada adiknya insiden mengerikan semalam. Dodi betul-betul syok tidak yakin. Walau sebenarnya pasti dia berdiri di muka kamar mandi tetapi dia tidak dapat dengar apa saja yang berlangsung di. Dia tidak bisa membantu kakanya yang sedang ketakutan keseluruhan. Saat itu juga Dodi kembali ingat nasehat dari seorang kakek yang berada tinggal di samping tempat tinggalnya serta bercerita pada kakaknya.
"Kak,.,saya yakin apa yang dirasakan oleh kakak. Baru saja saya mendapatkan saran dari kakek tetangga kita jika kita harus waspada..!! jangan asal-asalan! Sebab di sini memang angker kak.,,." Dodi bercerita dengan detil. "Di tempat pabrik gula ini mengerikan, dahulu kata kakek pernah ada perpindahan sumur di pabrik itu, tetapi esok paginya sumur yang sudah dipindah kembali berada di tempat itu serta masih banyak kak. Jadi kita harus berhati-hati serta menyerahkan segala hal pada Allah S.W.T.
Posting Komentar
Posting Komentar