Cerita Misteri Jam Tangan Membawa Kematian

Kebanyakan orang selanjutnya akan wafat. Tapi saat kematian satu orang lebih dini dibanding biasanya sebab mempunyai satu benda, itu yang membuat orang menarik rangkuman.

pada kesempatan ini akan mengenalkan satu jam untuk beberapa pembaca, jam Henry Grave Supercomplication, perancangan Patek Phillipe. Tidak ada hal mistis sepanjang membuatnya, tidak ada narasi suatu hal menghantui jamnya, namun tiap calon pemiliknya wafat tiba-tiba. Itu penyebabnya ada panggilan jam terkutuk.



Jam kantung ini paling akhir ditaksir dengan nilai US$23 juta (Rp 280 miliar). Korban paling akhir ialah pada tahun 2014 ialah miliarder Qatar, Sheikh Saud Bin Mohammed Al-Thani, bekas Menteri Kebudayaan serta Warisan Qatar. Kematian tiba-tiba di umur 48 tahun di tempat tinggalnya di London pada minggu lantas, membuat orang percaya jam kantong ini bawa sumpah.

Jam Supercomplication ini sendiri bukan jam biasa. Jam ciptaan Patek Phillipe yang usai dibikin pada tahun 1933, butuh tiga tahun untuk mengakhiri perancangan serta lima tahun untuk membuahkan jamnya. Henry Graves minta Phillipe untuk membuat satu jam kantong yang dapat berkompetisi dengan jam Grande Complication dalam sisi klompleksitasnya.

Jam ini jadi jam paling kompleks pada eranya, hampir sepanjang 50 tahun. Di jam itu ada 24 peranan. Serta jadi jam yang paling kompleks yang dibikin dengan tangan tanpa ada pertolongan computer.

Selanjutnya dari sisi sumpah sendiri, dapat dijelajahi dari pemilik pertamanya, Henry Graves sendiri. Tujuh bulan sesudah Graves menggunakan jam itu, rekan lebih baiknya meninggal serta selang beberapa saat anaknya, George, meninggal dalam kecelakaan mobil. Oleh karenanya, satu waktu di kapal yatch-nya ia bergumam, “Jam ini tidak bawa apa-apa tidak hanya permasalahan.”

Singkat kata, jam itu pada akhirnya sampai di tangan Sheikh Saud 15 tahun waktu lalu pada harga US$11 juta (134 miliar). Terakhir untuk tutupi utangnya, Sheikh menjualkan jam ini lewat perusahaan lelang barang antik, Sotherby. Jam itu telah terjual di Jenewa pada seorang konsumen anonim pada harga fenomenal US$15,6 juta (Rp 190 miliar).

Jam ini disebutkan bawa sumpah oleh harian online DailyMail. Bagaimana opini pembaca semua?

Baca Juga